Minggu, 30 November 2014

Bitterballen


Sebenarnya saya bertekad menulis (apa pun) di blog seminggu sekali, tapi sudah sebelas hari sejak blog ini terakhir diisi. Alasannya sangat klise: sibuk. Jadi, mumpung sempat dan sedang ingin, kemarin saya membuat bitterballen.

Resep yang saya gunakan ini tidak jelas asal-usulnya. Kalau tidak salah ingat, dipraktikkan di kelas memasak Ririn waktu dia masih SMP. Berarti sudah cukup lama. Tapi, sungguh, meski resepnya jadul, hasil akhirnya juara lho. Nah, siapa tahu Anda juga kepingin mencoba, ini resepnya:

BITTERBALLEN

Bahan:
100 gram margarin
1 buah bawang bombay, cincang halus
250 gram daging cincang
150 gram terigu serbaguna
350 ml susu cair
1 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh gula pasir
garam secukupnya
150 gram tepung roti (yang halus)
2 butir telur, kocok sebentar dengan garpu
minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Panaskan margarin, lalu tumis bawang bombay sampai berbau harum.
2. Masukkan daging cincang, dan terus menumis sampai daging matang.
3. Masukkan terigu, aduk dengan sendok kayu (adonan akan mengental).
4. Tuang susu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga tercampur rata.
5. Masukkan garam, merica bubuk, dan gula pasir, lalu aduk sampai benar-benar rata. Cicipi, siapa tahu rasanya kurang "nendang".
6. Angkat, diamkan sampai setengah dingin.
7. Bulat-bulatkan adonan sebesar bakso, cemplung ke telur, dan balur dengan tepung roti.
8. Panaskan minyak dalam jumlah banyak, dan goreng bola-bola daging yang sudah dipanir sampai berwarna kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan.

CATATAN:
Adonan juga dapat ditambahi bubuk penyedap untuk memperkuat rasa gurih. Tapi, menurut saya pribadi, tanpa bahan penyedap pun rasanya sudah enak.



Nah, jadi deh bitterbalen-nya. Rasanya akan tambah enak kalau makannya dengan dicocol sambal botol, begitu kata anak-anak dan Opa Oma mereka. Karena tidak menggoreng semua, saya memasukkan bola-bola panir ke wadah kedap udara dan menyimpannya di kulkas. Siapa tahu malam-malam kelaparan, siapa pun di rumah tinggal menggoreng bola-bola itu. Praktis, kan?

Kamis, 20 November 2014

Cake Cokelat Kukus

Akhirnya saya bikin brokus. Sebutan brokus ini sebenarnya kurang tepat, karena brownie pasti dipanggang dan teksturnya seperti kue bantat. Tapi cukuplah membahas soal itu. Mulai sekarang, saya akan menyebut kue ini cake cokelat kukus atau bahasa Inggris-nya chocolate steamed cake; dan resep yang saya gunakan adalah resep Ny. Liem. Ketinggalan zaman banget ya, mengingat bukunya terbit sudah lama sekali. Tapi tidak apa-apa deh, it's better late than never. 


Ceritanya, ini percobaan pertama, dan saya sudah sempat waswas kuenya akan bantat karena saat dimasak, sempat ada yang buka kukusan. Tapi ternyata sukses. Fiuh, lega. Keberhasilan memang datang kepada orang-orang yang mau berusaha; misalnya meluangkan waktu untuk mengayak tepung dan cokelat padahal biasanya langsung cemplung, melelehkan cokelat dengan baik dan benar, dan mengalas loyang dengan kertas roti padahal seringnya cuma oles-oles mentega.

Selanjutnya, pembuatan kue ini sendiri tidak rumit. Hanya perlu memikser, mengaduk pakai spatula, mengukus, dan.... taraaaa, jadi deh cake-nya. Oh ya, diaduk pakai balloon whisk juga bisa, tapi tidak disarankan, karena pasti akan melelahkan mengingat prosesnya cukup lama. Nah, berikut ini resepnya:

CAKE COKELAT KUKUS

Bahan A:
6 butir telur
225 gram gula pasir
1/2 sendok teh vanili
1 sendok teh emulsifier (misalnya SP)
1/4 sendok teh garam

Bahan B (ayak dan campur):
125 gram terigu protein sedang (misalnya merk Segitiga Biru, Jade, dll)
50 gram cokelat bubuk

Bahan C (lelehkan):
100 gram dark cooking chocolate
175 gram mentega/margarin

Bahan D:
75 gram susu kental manis

Cara membuat:
1. Siapkan loyang, oles margarin, alas dengan kertas roti, dan oles lagi tipis-tipis dengan margarin. Saya menggunakan loyang ukuran 30 x 10 x 6 cm.
2. Siapkan kukusan dan panaskan.
3. Mikser Bahan A sampai mengembang dan kental. Berhentilah mengocok bila adonan sudah berjejak dan di permukaannya tak ada gelembung udara.
4. Masukkan Bahan B sedikit demi sedikit, dan aduk dengan spatula sampai tercampur rata.
5. Masukkan Bahan C, aduk rata.
6. Periksa kukusan dan pastikan airnya sudah mendidih cukup lama.
7. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Masukkan sepertiga adonan ke loyang, lalu kukus selama 10 menit.
8. Sementara menunggu, masukkan Bahan D ke satu bagian adonan dan aduk rata. Setelah 10 menit, buka tutup kukusan dan masukkan adona ini. JANGAN KELUARKAN LOYANG DARI KUKUSAN. Kukus lagi selama 10 menit.
9. Buka lagi tutup kukusan, dan masukkan sisa adonan. Kukus selama 20 menit.
10. Setelah matang, keluarkan loyang dan tunggu beberapa saat sebelum dikeluarkan.

CATATAN:
Margarin dan mentega dapat saling menggantikan atau bahkan dikombinasikan. Selain itu, dapat juga diganti dengan minyak sayur, atau minyak jernih biasa (misalnya cap Ikan Dorang), sebanyak 175 gram


Dan, cake pun jadi dengan cantik. Tadi sore saya menikmatinya bersama anak-anak di teras ditemani secangkir teh hangat. Nikmat sekali.




Kamis, 13 November 2014

Chocolate Chip Mint Cookies



Kemarin, setelah pulang ke rumah dari mendampingi Syahrul mengikuti lomba mewarnai ibu dan anak, saya keluar lagi untuk berbelanja kebutuhan di supermarket. Waktu sampai di lorong permen, sontak saya mencari permen choco mini Delfi sebagai penghilang lelah setelah hampir seharian berada di luar. Sayangnya, permen favorit saya ini sedang kosong. Jadi, pulanglah saya dari supermarket dengan gundah gulana (jiaaah, segitunya...). Hahahaa, enggak kok.

Nah, tadi pagi, setelah melihat bahwa saya masih punya stok cokelat chips dan esens mint, saya bertekad membuat chocolate chips cookies dengan rasa seperti permen itu. Resep yang saya gunakan standar saja; yaitu resep chocolate chips cookies yang biasa saya gunakan, lalu menambahkan esens mint dan pewarna hijau ke adonan. Berikut ini resepnya:

CHOCOLATE CHIP MINT COOKIES

Bahan:
175 gram terigu protein rendah (misalnya kunci biru)
1/2 sendok teh soda kue
125 gram butter
100 gram gula halus
1/4 sendok teh garam
1 telur
1/2 sendok teh esens mint
8 - 12 tetes pewarna hijau untuk makanan
175 gram cokelat chips

Cara membuat:
1. Siapkan loyang yang sudah dioles mentega.
2. Ayak terigu dan soda kue. Sisihkan.
3. Mikser butter, gula, dan garam sampai lembut, lalu masukkan telur bersama esens mint dan mikser lagi sampai tercampur.
4. Tambahkan pewarna, dan aduk rata dengan spatula atau sendok kayu. Hentikan penambahan warna bila Anda sudah mendapat rona yang diinginkan.
5. Masukkan cokelat chips. Aduk menyebar.
6. Masukkan campuran terigu dan soda kue tadi.
7. Cetak ke loyang dengan menggunakan dua sendok sampai adonan habis. Beri jarak, karena ketika dioven adonan akan mbleber (ehm, apa ya bahasa Indonesia-nya?).
8. Oven dengan suhu 150 derajat celsius selama 25 menit, atau sampai bagian bawah kue kecokelatan.
9. Keluarkan dari oven, tunggu sebentar agar bagian bawah kukis mengeras, lalu pindahkan ke cooling rack.
10. Setelah dingin, simpan ke dalam wadah kedap udara.

CATATAN:
a. Adonan memang agak lembek karena saya ingin teksturnya renyah. Namun bila Anda waswas, tidak terbiasa dengan adonan yang lembek dan "nyenyek", bisa tambahkan 1-2 sendok makan terigu.
b. Anda juga bisa menambahkan gula jika merasa adonan kurang manis.
c. Waspadalah selalu dengan panas oven agar mendapat kukis yang cantik. Senang, kan, kalau kue buatan kita enak sekaligus cantik? Pastilaaah!
d. Penggunaan margarin akan membuat takaran terigu berubah.

Nah, jadi deh chocolate chip mint cookies. Isi loyang pertama amblas dimakan ramai-ramai bersama anak-anak saat transit di cooling rack. Sisanya disisihkan untuk Ririn, sang juru cicip. Jujur saja, mengingat ini percobaan pertama, saya menunggu komentarnya.


Rabu, 05 November 2014

Kukis Hias

Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin mencoba membuat kukias hias, disamping kue-kue kering lain yang resepnya sudah dikumpulkan. Akhirnya, ketika Syahrul meminta agar berulang tahun di sekolah, tercetuslah ide untuk membuatnya sebagai bagian dari isi goodie bag.


Yang pertama saya lakukan kemudian adalah mencari resep Royal Icing (RI). Berhubung ketertarikan pertama saya pada kukis hias adalah karena Marian Poirier, pemilik www.sweetopia.net, maka RI versinyalah yang saya pilih. Masih ada juga jenis hiasan lain untuk decorated cookies, diantaranya Fondant, Meringue Powder Buttercream, Glasur (di bagian bawah tulisan ini), Cokelat Leleh, dan lain-lain, tapi sebagai pembukaan saya menggunakan RI yang legendaris.

ROYAL ICING

BAHAN:
6 sdm air hangat
2 1/2 sdm meringue powder
1/2 sdt cream of tartar
500 gram gula icing (saya menggunakan merk fiesta)
ekstrak vanili secukupnya

CARA MEMBUAT:
1. Masukkan air dan meringue powder ke wadah bersih tanpa jejak minyak (kalau perlu, siram air panas bersama whisker yang akan digunakan), lalu kocok dengan whisker sampai berbusa dan mengental, kurang lebih 30 detik.
2. Masukkan cream of tartar dan kocok lagi sampai tercampur.
3. Masukkan gula icing, lalu mikser dengan lambat. Setelah gula tercampur rata, mikser cepat sampai adonan kaku atau sesuai kebutuhan.
4. Tambahkan ekstrak vanilla.
5. Bagi beberapa bagian, beri warna sesuai keinginan, dan gunakan untuk menghias kukis.

CATATAN:
1. Agar tidak kering, tutup icing dengan plastic wrap pas di permukaannya dan tutup lagi dengan lap basah. Icing dapat disimpan di kulkas dalam wadah kedap udara selama sekitar dua minggu.
2. RI dapat langsung digunakan untuk membuat border atau sekadar garis, karena untuk hal-hal seperti ini memang diperlukan RI kental.
3. Sedangkan untuk flooding, tambahkan air sedikit demi sedikit sampai kekentalan yang diinginkan. Saya menghitung dari 1001 sampai 1005 untuk memastikan.


Sedangkan untuk kukis... Setelah ubek-ubek resep, saya mempraktikkan kukis rasa vanilla dari salah satu buku. Tapi setelah dibuat dan dihias RI, ternyata rasanya sangat biasa sehingga anak-anak dan Ririn (perkenalkan, ini adik saya yang lidahnya punya selera tinggi) kurang suka. Maka browsing-lah saya mencari resep "cookies for decorated" di Google. Pilihan pun dijatuhkan ke resep Georganne (pemilik www.lilaloa.com). Alasannya... Kali ini alasan utamanya pun subjektif. Saya suka tulisan-tulisannya yang kocak, disamping kemudian ada alasan kepraktisan pembuatan dan keyakinan bahwa rasanya akan cokelat banget sehingga lebih disukai.

Dan saya tidak keliru. Tidak hanya anak-anak dan Ririn, saya sendiri pun sampai tidak bisa menghitung potongan kukis yang masuk ke perut sepanjang proses menghias, dengan dalih hasil hiasannya tidak rapi. Hihihi...



Yang membuat saya makin menyenangi kukis ini, dengan menambahkan esens mint. rasanya jadi mirip choco mini peppermint Delfi (permen favorit saya). Nah, kalau sudah begitu, namanya lantas jadi kukis thin mints. Kembali ke kukis cokelat yang bikin saya ketagihan, berikut ini resepnya..

END-ALL CHOCOLATE COOKIES

BAHAN:
225 gram mentega
75 gram mentega putih (shortening)
300 250 gram gula halus
2 telur
1 sendok teh ekstrak vanilla
garam sedikit
3/4 sendok teh bakpuder
75 gram cokelat bubuk
375-450 gram terigu protein sedang

CARA MEMBUAT:
1. Mikser mentega, shortening, dan gula sampai lembut.
2. Tambahkan telur dan ekstrak vanilla, kocok lagi sampai tercampur.
3. Masukkan bakpuder dan garam, kocok rata.
4. Tambahkan cokelat bubuk dan aduk sampai rata benar.
5. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sampai adonan tidak lengket di tangan (saya berhenti di kisaran 390 gram).
6. Bungkus adonan dengan plastic wrap dan simpan di kulkas selama sekitar dua jam, lalu gilas, cetak, dan tata di loyang yang sudah dioles mentega.
7. Oven sekitar 10 menit dengan suhu 180 derajat celsius, lalu kecilkan api menjadi 100 derajat dan terus panggang selama kira-kira 20 menit atau sampai kukis matang.
8. Angkat, pindahkan ke rak kawat sampai dingin, dan simpan ke dalam wadah kedap udara.
9. Hias dengan RI.

CATATAN:
1. Saya memilih memasukkan adonan ke kulkas selama 1-2 jam agar lebih mudah dicetak dan hasil potongannya cantik. Tapi kalau Anda ingin segera mencetaknya, silakan tambahkan terigu sampai adonan dapat digilas dan dipotong dengan mulus.
2. Pemakaian margarin pada adonan akan membuat takaran terigu mengalami penyesuaian.
3. Saya menyimpan kue selama 1-2 hari agar bila sudah dihias dan kering, RI tidak tampak berminyak; walaupun ini biasanya hanya terjadi pada RI berwarna gelap.



Pendek kata, akhirnya jadilah kukis hias pertama saya. Sungguh saya sangat berterima kasih pada Marian dan Georganne atas resep-resepnya.

TAMBAHAN:
I. Ketika Ririn, adik saya, berulang tahun sekitar dua bulan setelah ulang tahun Syahrul, saya membuat kukis hias di bawah ini. Meniru karya Amber Spiegel, dengan hasil layaknya langit dan bumi... alias jauh berbeda. Bagaimanapun, terima kasih, Amber, atas tutorialnya.


II. Kadang-kadang bila menginginkan kukis dengan hiasan gula sekadarnya, saya membuat glasur. Berikut ini resepnya:

Glasur

Bahan:
50 ml air jeruk lemon/nipis
200 gram gula bubuk
pewarna sesuai selera

Cara membuat:
1. Masukkan sedikit demi sedikit gula bubuk ke dalam air jeruk lemon/nipis sampai adonan gula jadi lembut.
2. Tambahkan pewarna, dan glasur siap digunakan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...