Kamis, 29 Januari 2015

Blueberry Cheese Mug Cake



Ternyata sudah sepuluh hari saya tidak berkutat dengan adonan. Sepertinya karena di rumah selalu ada kue icip-icip dari kursus di sana-sini, semangat saya hanya berkisar di seputar menikmati masakan orang lain dan jalan-jalan mencari wadah atau cetakan untuk mempraktikkan hasil kursus. Tapi, rupanya, setelah sekian hari pun kemalasan saya masih belum beranjak.

Akhirnya ketika kembali ke komputer untuk menebus waktu yang hilang, rasanya ada yang kurang dalam hari saya. Baking. Apa pun, pokoknya bikin kue. Jadi, sebagai pemanasan setelah "libur" cukup lama, saya pun membuat cake in a mug lagi. Resepnya saya lihat dari sini, tapi kemudian saya modifikasi sedikit karena yang ada dalam stok bubuk blueberry.

BLUEBERRY CHEESE MUG CAKE

BAHAN:
8 sendok makan terigu serbaguna (misalnya merk segitiga atau jade)
2 sendok makan mentega tawar, lelehkan
3 sendok makan gula pasir
1 telur
1 sendok makan susu cair
1/2 sendok teh bakpuder
1/2 sendok teh bubuk blueberry
1 sendok makan keju parmesan bubuk (opsional)

CARA MEMBUAT:
1. Kecuali keju, aduk semua bahan. Kocok sebentar dengan garpu. Saya melakukannya sambil menunggu oven mencapai panas yang saya kehendaki.
2. Taburi keju parmesan.
3. Oven dengan suhu 200 derajat celsius selama 15 - 20 menit, atau untuk lebih afdolnya tes kue menggunakan tusuk gigi. Jika lidi yang ditusukkan keluar dengan bersih tanpa jejak adonan, berarti kue sudah matang.


Awalnya saya meragukan rasa kue ini, tapi ternyata keraguan saya tidak beralasan. Bubuk blueberry dan mentega yang ditambahkan menimbulkan aroma yang menggiurkan saat pemanggangan, sampai-sampai saya penasaran kepingin kuenya cepat matang dan bolak-balik menyorotkan senter ke dalam oven. Apalagi setelah matang. Saya harus benar-benar menahan diri agar tidak menghabiskannya sekaligus. Satu hal yang saya sayangkan adalah warna ungu blueberry-nya yang tidak keluar, malah cenderung berwarna kecokelatan. Tapi hal itu sudah ditebus kok dengan rasa yang lezat.

Bagaimanapun, kue inilah yang akan saya buat kalau tiba-tiba ingin sesuatu yang berasa blueberry dengan proses kilat. Mungkin dengan taburan keju yang lebih banyak, atau bahkan menggunakan irisan besar keju cheddar....


Senin, 19 Januari 2015

Mocha Mug Cake (Femina)


Tadi pagi saya kelimpungan kepingin makan sesuatu yang berasa cokelat, dan karena yang tampak mata di dalam stoples hanya keripik singkong, entah kenapa tiba-tiba terpikir untuk bikin cake cokelat. Maka, browsing-lah saya mencari resep cake cokelat kilat yang tidak pakai acara menimbang, memikser, dan tidak perlu jadi satu loyang karena saya sedang diburu deadline. Akhirnya, ketemulah saya dengan resep ini.

Gampang sekali proses bikinnya, semua bahan tinggal disendok. Tapi karena tidak punya stok minyak sayur, saya menggantinya dengan butter yang dicairkan. Sebagai wadah, sebuah mug tahan panas. Dan karena tidak punya microwave, saya mengovennya; saya pikir toh tujuan pemakaian microwave untuk mematangkan adonan, yang artinya sama dengan mengoven. Jadi, benar-benar tak ada hambatan yang menggoyahkan tekad membuat.



MOCHA MUG CAKE

BAHAN A (aduk rata):
3 sendok makan terigu protein sedang (saya pakai segitiga)
3 sendok makan gula kastor (gula pasir yang butirannya halus)
2 sendok makan cokelat bubuk
1 sendok teh kopi bubuk
1/4 sendok teh bakpuder

BAHAN B:
2 sendok makan susu cair
2 sendok makan minyak sayur (saya pakai butter, dicairkan dalam mug sambil memanaskan oven)
1 telur ayam
1/4 sendok makan ekstrak vanilla

BAHAN C:
gula halus untuk taburan

CARA MEMBUAT:
1. Masukkan susu, butter cair, telur, dan ekstrak vanilla secara bertahap ke dalam Bahan A. Aduk dengan garpu hingga rata.
2. Tuang ke dalam mug.
3. Oven hingga matang dengan suhu 160 derajat celsius selama 15-20 menit.
4. Keluarkan dari oven, lalu beri bahan taburan.


Saya menunggu kue ini matang sambil menyiapkan cendol. Dengan selesainya cendol (gula merah dan santannya sih belum), kue ini pun dikeluarkan dari oven. Saya membiarkan separuh sisinya tidak ditaburi gula halus karena ingin tahu rasa aslinya. Enak juga, meskipun lebih enak kalau ditaburi. Dan setelah mencuci peralatan baking kotor, saya membawa cake ini ke meja kerja.

Enak, cepat, gampang, dan tidak perlu takut kuenya akan bantat karena kue ini memang agak padat.

Jumat, 16 Januari 2015

Cheesy Chocolate Chip Cookies

Depan: Cheesy Chocolate Chip Cookies

Pas kemarin lagi kepingin-kepinginnya makan kue yang cheesy dan chocolatey, saya beberes lemari es dan menemukan cream cheese yang tanggal kedaluwarsanya sudah dekat. Jadi, supaya tidak terbuang percuma, saya pun mengolahnya.

Awalnya, saya ingin membuat cake, tapi setelah googling dan tidak menemukan resep yang pembuatannya cukup mudah, saya beralih ke kue kering. Akhirnya, saya menemukan resep di sini, yang kemudian takaran gulanya diubah karena saya tidak begitu suka manis. Berikut ini resep versi saya.


CHEESY CHOCOLATE CHIP COOKIES

BAHAN:
320 gram terigu protein rendah (misalnya kunci)
1 sendok teh bakpuder
1 sendok teh garam
170 gram mentega tawar
60 gram cream cheese, suhu ruang
50 gram gula halus
120 gram gula palem
2 telur
1 sendok teh esens vanilla
300 gram cokelat chip

CARA MEMBUAT:
1. Ayah terigu, bakpuder, dan garam. Sisihkan.
2. Mikser mentega, cream cheese, gula halus, dan gula palem sampai pucat dan lembut.
3. Masukkan telur satu per satu sambil terus dimikser sampai tercampur.
4. Tambahkan campuran adonan terigu sedikit demi sedikit, dan aduk dengan spatula hingga tercampur.
5. Tutup adonan dengan plastic wrap dan simpan di kulkas selama 4 jam.
6. Cetak adonan sedikit demi sedikit menggunakan dua sendok teh, dan letakkan di loyang yang sudah dialas baking sheet. Beri jarak.
7. Oven selama 15 menit dengan suhu 160 derajat celsius.
8. Keluarkan loyang, biarkan kue tetap di tempatnya selama beberapa menit, lalu pindahkan ke rak kawat.
9. Setelah dingin, simpan kue ke dalam wadah kedap udara.

CATATAN/TIPS:
1. Kue memang masih agak lembek sewaktu dikeluarkan dari oven, tapi akan mengeras setelah sekitar sepuluh menit.
2. Untuk cookies yang menggunakan cream cheese, sebaiknya gunakan baking sheet agar bagian bawah kue tidak cepat hangus.

Senin, 05 Januari 2015

Nastar Taiwan I


Selamat Tahun Baru 2015! Semoga tahun ini segalanya jadi lebih baik. Aamiin. Dan, bersama datangnya tahun yang baru, saya menggunakan cetakan baru! Cetakan Nastar Taiwan.

Seingat saya, kue terkenal dari Taiwan ini pernah saya cicipi waktu dioleh-olehi oleh tetangga. Dan kalau saya tidak keliru, baunya menggiurkan dan teksturnya cukup kokoh. Nah, dengan berbekal ingatan itu, saya pun mencari resepnya. Setelah googling ke sana-sini dan menemukan begitu banyak resep, akhirnya saya menentukan pilihan.

NASTAR TAIWAN (diadaptasi dari sini)

BAHAN:
125 gram terigu protein sedang (saya pakai segitiga biru)
1/16 sendok teh bakpuder
1/16 sendok teh soda kue
25 gram susu bubuk
90 gram butter
25 gram shortening
30 gram gula halus
1 kuning telur
1/2 sendok teh vanilla ekstrak
selai nanas homemade secukupnya

CARA MEMBUAT:
1. Campur dan ayak terigu, bakpuder, soda kue, dan susu bubuk. Sisihkan.
2. Mikser butter, shortening, dan gula halus dengan kecepatan rendah asal tercampur. Naikkan kecepatan ke medium, dan teruskan memikser sampai adonan jadi putih dan lembut.
3. Masukkan kuning telur dan vanilla ekstrak, dan kocok lagi sebentar.
4. Masukkan campuran terigu sedikit demi sedikit, aduk rata.
5. Bungkus adonan dengan plastic wrap dan simpan di kulkas selama 1 jam.
6. Pulung adonan, isi dengan selai nanas, lalu masukkan ke cetakan. Pastikan setiap sudut cetakan tertutup rapat dengan adonan.
7. Panggang sekitar 25 menit dengan suhu 140 derajat celsius. Dan selama waktu itu, putar posisi loyang dan balik kue berikut cetakannya agar warna kecokelatannya merata cantik.
8. Keluarkan loyang dari oven, dinginkan barang 10 menit, baru keluarkan dari cetakan.
9. Pindahkan ke cooling rack. Setelah dingin, simpan ke dalam wadah kedap udara.


Dan ternyata, kue ini lama dinginnya. Tetapi itu tidak menghalangi anak-anak untuk melahap. Dengan remah-remah berceceran di meja dan sambil kipas-kipas, mereka bilang kue ini enak. Begitu juga pendapat Tante Ririn setelah saya kirimi besoknya. Dia bilang marem, dan selainya top. Fiuh, syukurlah.

Omong-omong, saya juga membuat versi lain Nastar Taiwan, yang resepnya bisa dilihat di sini.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...