Jumat, 17 April 2015

Cake Karamel (Sarang Semut)



Konon, kata salah seorang tante saya, inilah kue yang bisa dibuat sambil ditinggal ke sana kemari tanpa khawatir hasilnya akan bantat. Tapi mungkin itu berlaku untuk resep cake karamel tante saya, yang kapan-kapan akan saya coba bikin. Untuk yang ini, saya tidak mau mengambil risiko mengingat baru pertama kali dipraktikkan. Petunjuk dalam resep pun saya ikuti dengan tertib. Dan memang tidak mengecewakan.

Hanya saja harus diperhatikan bahwa soda kue yang digunakan masih bagus, agar kita tidak ketar-ketir kuenya akan bersarang atau tidak. Untuk itu, tes dulu soda kue dengan cuka. Caranya tambahkan satu sendok teh soda kue ke dalam dua sendok makan cuka. Jika timbul suara mendesis dan muncul sedikit busa, maka berarti soda kue masih segar. Kalau tidak, jangan buang soda kuenya; bisa digunakan untuk menetralisir bau dalam kulkas.

Berikut ini resepnya, yang saya ambil dari buku 241 Resep Makan Favorit Antigagal NCC. Omong-omong, saya sangat menyarankan untuk memiliki buku ini. Resep-resepnya mudah diaplikasikan, dan hasilnya juara.

CAKE KARAMEL (SARANG SEMUT)

BAHAN:
425 gram gula pasir
450 ml air panas
150 gram margarin
200 ml susu kental manis
8 butir telur (ukuran sedang)
180 gram terigu protein sedang (misalnya merk Segitiga)
50 gram maizena
2 sendok teh soda kue

CARA MEMBUAT:
1. Siapkan loyang tulban (saya pakai wonderpan), olesi dengan margarin, dan taburi tepung.
Yang rata tepungnya, seperti kalau kita pakai bedak. Sisihkan.
2. Ayak terigu, maizena, dan soda kue jadi satu. Sisihkan.
3. Masak gula dengan api kecil dalam panci ukuran sedang sampai berwarna cokelat dan gula larut. Tuangi air panas (hati-hati ya, airnya akan menciprat), dan biarkan mendidih sampai gula larut. Angkat. Dinginkan.
4. Mikser margarin dan susu kental manis sampai putih. Masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok rata. Matikan mikser.
5. Masukkan campuran terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
6. Tuang larutan karamel sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil diaduk rata.
7. Tuang adonan ke dalam loyang.
8. Panggang dalam oven dengan suhu 180°C selama sekitar 45 menit atau hingga kue matang.
9. Angkat, dan keluarkan dari loyang.


Nah, jadi deh kuenya. Kemarin saya bikin untuk pertemuan kecil Oma, dan memotretnya tergesa-gesa karena harus segera diiris. Fotonya memang jadi tidak meyakinkan, tapi jangan dipandang sebelah mata lo. Rasanya enak, lembut. Dan mengingat kue ini ludes tanpa sempat menginap, berarti para tamu dan orang-orang di rumah suka. Saya bahkan diminta membuatkan satu loyang oleh Kak Dina untuk dibawa pulang ke Palu pagi ini.

CATATAN:
Saya dikabari oleh keponakan yang mempraktikkan resep ini untuk pertama kali, bahwa meskipun sebagian adonannya terpaksa menunggu karena harus mengantre oven yang memanggang adonan dalam loyang pertama, hasil akhirnya tetap mengembang sempurna. Terima kasih, Berlian, atas pemberitahuannya. Sungguh bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...